Mata Kuliah : Ilmu
Budaya Dasar
Dosen : Muhammad
Burhan Amin
Topik Makalah/Tulisan
KEBUDAYAAN MEDIA SIRATURRAHIM
Kelas : 1-IA22
Tanggal
Penyerahan Makalah : 28 Juni 2013
Tanggal Upload
Makalah : 29 Juni 2013
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan
dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari
tim / pihak lain.
Apabila
terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100
untuk mata kuliah ini.
P e n y u s u n
N P M
|
Nama
Lengkap
|
Tanda
Tangan
|
55412566
|
Oki Hardy
|
|
Program Sarjana Teknik Informatika
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena dengan limpahan rahmat dan karunianyaNya
akhirnya makalah ini dapat saya selesaikan dengan
baik. Makalah ini membahas tentang hubungan masyarakat dengan
kebudayaannya yang saya beri judul : “Kebudayaan Media Siraturrahim ”.
Saya menyadari bahwa tanpa
bantuan dari berbagai pihak, penyusunan makalah ini tidak akan berjalan dengan
baik. Untuk itu ,saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari sepenuhnya
bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh karena
itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan pada
masa yang akan datang.
Akhir kata
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan pembaca pada umumnya.
Bekasi, Maret 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Kebudayaan Media Siraturrahim berlatar belakang karena keindahan suatu budaya dalam
suatu masyarakat memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat
pemiliknya.
Dalam dunia berbudaya terbukti jika kebudayaan yang indah dan terawat dapat
menjadi indikator bagi masyarakatnya untuk saling menjaga tali siraturrahim
yang baik sebagai contoh kebudayaan yang berkembang di Betawi, dengan pelestarian
dan pengembangan yang mumpuni kebudayaan tersebut akhirnya bisa memberikan
waktu serta peluang bagi warganya untuk saling mengenal satu sama lain melalui
pembawaannya yang akrab. Apabila kita bisa mencontoh rakyat Betawi dan
menerapkannya pada kebudayaan kita bukan mustahil jika kebudayaan kita dapat memiliki
ruang lingkup pergaulan yang luas.
Judul makalah ini sengaja dipilih karena menurut penulis di dalam kehidupan
bermayarakat ini suatu budaya sangat erat hubungannya dengan siraturrahim masyarakat
yang dikenakan akan budaya tersebut.
2.
Tujuan
Penelitian ini dilakukan agar dapat mengubah pola pikir bagi para pemuda
dan pemudi di lingkungan sekitar dalam pemahaman tentang “Kebudayaan
Media Siraturrahim ”. Tujuan dari
penelitian ini antara lain:
1.
Memberikan
pencerahan kapada rakyat agar menjaga dan memelihara tali siraturrahim mereka
melalui pendekatan budaya
2.
Mengetahui sampai
sejauh mana perkembangan keakraban budaya di suatu masyarakat pada saat ini
3. Sasaran
Sasaran dari penelitian ini adalah
kepada seluruh warga Indonesia secara umum dan terutama masyarakat Betawi yang
berbudaya agar dapat lebih memelihara dan mengembangkan budaya yang mereka
miliki karena pada jaman sekarang dengan tingkat globalisasi yang sangat maju orang
– orang cenderung lupa akan kebudayaannya dikarenakan rasa egoisme mereka yang
tinggi. Dengan demikian tiap anggota masyarakat dapat lebih mengakrabkan diri
satu sama lain melalui perantara budaya.
BAB II
PERMASALAHAN
Analisis permasalahan
Kebudayaan Media Siraturrahim dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal
dilihat dari aspek :
1.
Kekuatan (Strength)
a. Budaya yang melekat erat dengan masyarakat pemiliknya
menjadikan seseorang terasa dekat satu sama lain
b. Pelestarian akan nilai- nilai budaya menjadikan masyarakat saling menghargai.
c. Pengukuhannya dalam kepribadian masyarakat yang arif dan
bersahaja serta jenaka dalam pembawaannya.
d. Kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat
terlepas dari pengaruh orang disekitarnya.
2.
Kelemahan (Weakness)
a. Pengaruh urbanisasi membuat suatu kontak budaya seakan
menghilang dari daerah asalnya
b. Banyaknya suku-suku lain yang berpadu dan bercampur
dengan kebudayaan lokal membuat keaslian suatu budaya seolah-olah luntur akibat
minimnya pergaulan.
c. Kurangnya kesadaran dalam masing-masing individu akan pentingnya
mempunyai banyak koneksi.
d. Kurangnya sosialisasi kebudayaan lokal kepada masyarakat luar
membuat suatu budaya terisolir dan tak dikenal.
3.
Peluang (Opportunity)
a.
Terciptanya aturan akan
pentingnya budaya lokal terhadap proses penciptaan siraturrahim
b.
Semakin
meningkatnya kesadaran akan pentingnya berkomunikasi antar satu budaya
c.
Sadar akan
pentingnya siraturrahim yang tercantum dalam tiap ajaran agama
d.
Peningkatan pola
pikir masyarakat yang memberikan keterbukaan bagi budaya lain untuk mengenal
dan mengakrabkan diri
4. Tantangan/Hambatan
(Threats)
a.
Budaya-budaya luar
yang sifatnya merusak serta melemahkan kebudayaan yang santun
b. Pengaruh teknologi
yang mendominasi struktur bahasa sehingga melemahkan kesopanannya
c.
Kesibukan tiap
individu yang membuatnya asyik dengan dunianya sehingga melupakan komunikasi
dengan orang disekitarnya
d. Pola pikir tiap
remaja yang masih minim akan pentingnya bersosialisasi melalui tatap muka.
BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan
a. kebudayaan
akan berkembang apabila terjalin kekeluargaan yang baik antar individu sebagai
pemilik kebudayaan tersebut
b. Pelestarian budaya membuat seseorang mencintai
budayanya serta dapat saling berinteraksi antar satu kebudayaan
c. saling
bersiraturrahmi menjadikan kodrat manusia sebagai makhluk sosial terpenuhi
d. suatu kebudayaan akan lebih
berkembang apabila masyarakatnya melestarikannya dengan sikap yang santun dan
terbuka
2. Rekomendasi
a.
Budaya yang melekat
erat dengan masyarakat pemiliknya menjadikan seseorang terasa dekat satu sama
lain. Hal ini hanya dapat terwujud apabila siraturrahmi antar individu terjalin
baik melalui kegiatan-kegiatan yang dapat saling mengakrabkan.
b.
Banyaknya suku-suku
lain yang berpadu dan bercampur dengan kebudayaan lokal membuat keaslian suatu
budaya seolah-olah luntur akibat minimnya pergaulan. Hal ini dapat terjadi jika
masing-masing budaya saling meninggikan budayanya tanpa adanya toleransi.
c.
Sadar akan
pentingnya siraturrahim yang tercantum dalam tiap ajaran agama. Hal ini
merupakan dasar ajaran bagi tiap manusia untuk saling berinteraksi satu sama
lain sebagai salah satu bentuk perbuatan baik.
d.
Pengaruh teknologi
yang mendominasi struktur bahasa sehingga melemahkan kesopanannya. Hal ini
menjadi dampak dari perkembangan teknologi yang menuntut seseorang untuk lebih update,
namun ke-update-an tersebut tidak diimbangi dengan nilai kesopanan dalam hal
berbicara dengan orang lain. Selain itu teknologi juga dapat mengurangi nilai
siraturrahmi seseorang karena segalanya dilakukan dengan perantara teknologi
dan bukan budaya.
3.
Referensi