Thursday, November 19, 2015

ANALISIS WEB E-COMMERCE (JD.ID)


Web : JD.ID
JD.ID  merupakan sebuah website e-commerce  yang menawarkan produk- produk khusus gadget dari beberapa merk terkenal saat ini.Website ini beralamatkan http://www.jd.id/.
Dilihat dari fungsi yang ada, website ini memilki fungsi informasi, fungsi penjualan/ komersil, fungsi entertainment. Fungsi informasi terlihat dari adanya info-info mengenai gadget yang ditawarkan pada website ini. Fungsi penjualan tentu saja dilihat dari tujuan utama dari website ini yakni sebagai situs penjaulan dan fungsi entertainment terlihat dari adanya hiburan didalam website ini.

Logo



Di bawah ini adalah gambar halaman utama dari website JD.ID. Halaman ditampilkan secara keseluruhan dengan menghilangkan scroll yang ada.

Gambar 1. Halaman Utama JD.ID

Button menu


Content


Header dalam bentuk animasi flash


Login

Analisis terhadap web JD.ID dilakukan dengan menerapkan  web usability atau sisi kegunaan dari web tersebut.

Halaman Pembuka   

Saat masuk kedalam menu utama pada websiteJD.ID, akan ditampilkan sebuah halaman pembuka berbasis flash yang berisikan gadget- gadget teranyar yand ada dalam list penjualan.  Dalam halaman pembuka tersebut terdapat pilihan (navigasi) untuk masuk kedalam situs. Permasalahan yang dijumpai :
Halaman berbasis flash umumnya memberatkan pengguna untuk masuk kedalamnya terutama bagi pengguna dengan bandwidth rendah.

Gambar  2. Halaman Pembuka


Untuk masuk kedalam home page pengunjung harus mengklik icon dari website. Hal ini sudah sesuai dengan desain website-website popular masa kini.
Dari pilihan – pilihan yang ada tidak ada satupun pilihan yang akan membawa masuk kedalam menu mengenai Produk JD.ID tersebut, hal ini memberikan kesan website ini lebih cenderung menampilkan hal – hal diluar produk yang dihasilkan.
Ketika kursor mouse mengarah kesalah satu pilihan, telah cukup responsive dengan munculnya pop-up sub menu yang akan dipilih.
Solusi untuk permasalahan diatas yaitu :
  1. Perlu dipertimbangkan lagi mengenai menu pembuka yang berbasis flash.
  2. Sebaiknya dibuat berubah warna atau animasi sehingga pengunjung bisa mengetahui kalau pilihan icon dapat langsung terhubung dengan halaman utama.

Logo

Logo merupakan salah satu unsur penting dalam website karena memberi tahukan kepada pengunjung tentang web yang sedang dikunjungi. Pada website ini logo telah diberikan dengan jelas.
Logo pada website ini memiliki kelebihan yakni sudah menjadi link ke home.

Animasi berbasis flash

Setiap halaman menu pada website ini terdapat animasi flash pada bagian atas yang sudah sesuai ukurannya. Namun penggunaan flash animation pada sejumlah website dirasa cukup menguras bandwidth terutama bagi pengguna internet dengan bandwidth rendah.

Bahasa, pemilihan dan warna font

Derajat kemudahan suatu paragraf dapat dimengerti dipengaruhi oleh seberapa kompleks kata dan kalimat yang membentuknya,hal ini disebut readability(Wilbert O.Galitz).

Bahasa yang digunakan dalam suatu situs web sebaiknya menggunakan bahasa baku ataupun bahasa yang sudah biasa digunakan pengguna komputer atau bahasa yang sudah familiar di dunia website. Prinsip utama dalam menentukan font dan warna dalam satu halaman web adalah berupaya untuk membatasi font-style dan warna yang digunakan. Font-style sebaiknya digunakan secara menyatu dan efektif serta mampu menggambarkan hirarki yang ada pada halaman web. Pembedaan font dan attribut font biasanya dapat membantu pengguna untuk membedakan tingkat kepentingan sebuah heading dan informasi. Jumlah typefaces maksimal dalam satu halaman web yang dianjurkan adalah tiga typeface. Sejalan dengan penggunaan font, penggunaan warna juga sebaiknya tidak terlalu beraneka ragam dalam satu halaman web. Jumlah jenis warna maksimal dalam satu halaman web yang dianjurkan adalah empat warna.

Dari sisi text dan penggunaannya, masih ada yang harus di evaluasi, diantaranya :
  1. Pemakaian Bahasa yang bercampur antara Bahasa Indonesia dengan Bahasa Inggris. Ada menu yang berbahasa Indonesia dan ada juga yang berbahasa Inggris.
  2. Jenis font yang digunakan pada pulldown menu terkesan asal – asalan.
  3. Semua teks pada menu ditulis dengan menggunakan huruf kapital. Menurut J. Nielsen sebuah teks yang semua hurufnya merupakan huruf kapital akan mengurangi kecepatan pengguna dalam membaca sekitar 10%. Penggunaan huruf kapital untuk semua teks juga terkesan kekanak-kanakan, amatir, atau tidak profesional. Cara ini sebaiknya hanya digunakan pada heading atau judul yang pendek atau untuk shouting. Akan tetapi, pengembang kurang memperhatikan faktor web usabilitynya.

Solusi untuk permasalahan diatas adalah :
  1. Akan lebih baik jika menggunakan bahasa Indonesia saja ataupun bahasa inggris saja. Membuat website dalam dua versi yang yakni : dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
  2. Mengganti jenis font dengan yang lebih baik namun tidak menghilangkan kesan stylist.
  3. Menghindari penulisan sebuah teks yang semuanya terdiri dari huruf kapital.
  4. Sistem menu dan navigasi
  5. Sistem menu dan navigasi merupakan hal terpenting dalam suatu situs website, karena merupakan arah untuk pengunjung mengeksplorasi segala isi yang terdapat dalam website tersebut.



Gambar  3. Pulldown Menu

Kemudahan bernavigasi dalam situs web merupakan sebuah tantangan tersendiri dalam merancang user interface agar membuat pengunjung senyaman mugkin dalam memakainya. Navigasi membantu pengunjung untuk menemukan jalan yang mudah ketika menjelajahi situs web, memberitahu mereka dimana berada dan kemana mereka dapat pergi.

Pada website ini, menu dibuat dengan berbagai jenis (gambar 1):
  1. Menu berbentuk button pada bagian atas.
  2. Menu yang pulldown yang terletak pada bagian kiri halaman website (Gambar 3).
  3. Navigasi lain yang berbentuk link.
Ada satu hal yang mungkin dirasa kurang dari menu yang dimiliki website ini, diantaranya :

Pada bagian pulldown menu, ketika cursor mouse diarahkan kesana (hover), tulisan yang disorot harusnya terdapat efek zoom-in atau membesar sehingga lebih memudahkan user untuk memilih.

Rekomendasi perbaikan dari hal tersebut adalah :

Sudah konvensi umum bahwa sebuah link/menu berubah warna saat dihover, oleh karena itu sebaiknya dibuat perubahan warna dan efek zoom-in pada saat menu dihover sehingga user mengetahui bahwa menu tersebut sedang dihover.

Breadcrumb

Breadcrumb digunakan untuk menginformasikan kepada pengguna mengenai posisi mereka saat ini. Dengan menggunakan breadcrumb, pengguna juga dapat menelusuri path yang telah dilaluinya sampai berada di posisi saat ini sehingga pengguna  dengan mudah dapat kembali ke halaman sebelumnya. Pada web ini tidak terdapat breadcrumb. Breadcrumb memang kurang dibutuhkan pada web ini karena setiap page rata-rata hanya memiliki jarak path satu sampai dua klik dari halaman utama dan setiap halaman yang dikunjungi telah terdapat judul sehingga pengunjung tau dimana keberadaannya sekarang dalam website ini.

Searching

Searching merupakan salah satu fitur yang harus ada pada sebuah website. Fitur searching akan memudahkan pengguna untuk menemukan informasi tertentu yang ada di web dengan mudah dan cepat. Pengguna hanya memasukkan beberapa kata sebagai kata kunci dan sistem web akan menampilkan halaman hasil yang sesuai dengan kata kunci. Penggunaan fitur ini tentu lebih menghemat waktu pengguna daripada harus browsing ke semua halaman web untuk mendapatkan informasi tertentu. Search control dibuat sebaik mungkin agar tidak membingungkan pengunjung dengan tetap mempertahankan :
  1. Kesederhanaan (simple).
  2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti (bahasa yang umum digunakan).
  3. Fokus pencarian pada isi website.
Cara tercepat untuk melakukan pencarian adalah membuat search box yang simple dan tidak ada pilihan. Website JD.ID telah mengikuti cara diatas namun masih ada kekurangan , antara lain :
  1. Search box terlalu pendek karena panjangnya hanya sekitar 12 karakter. Hal ini akan terasa kurang jika kueri yang dimasukkan oleh pengguna cukup panjang.
  2. Tidak menampilkan kembali kata yang dicari pada halaman hasil pencarian.
  3. Tidak menampilkan berapa banyak hits yang ditemukan.
  4. Hasil Pencarian yang terlalu panjang dan tidak dikelompokkan, dan masih terdapat kesalahan dalam pencarian.
  5. Hasil Pencarian tidak diurutkan berdasarkan tanggal pembuatan.
  6. Hasil dari pencarian dirasa kurang tepat dan kurang sesuai dengan yang diinginkan.
Perbaikan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekurangan di atas adalah :
  1. Rata-rata search box pada web saat ini adalah sekitar 18 karakter. Sangat disarankan panjang search box adalah 27 karakter karena telah memenuhi 90% dari kueri pengguna.
  2. Menampilkan kembali kata yang dicari pada halaman hasil pencarian.
  3. Menampilkan berapa banyak hasil pencarian sesuai dengan kata yang dicari.
  4. Mengelompokkan hasil pencarian apabila hasil pencarian yang didapat banyak, misalnya menjadi 10 hasil pencarian perhalaman dan memperbaiki kesalahan yang ada (paging).
  5. Mengurutkan hasil pencarian berdasarkan tanggal agar hasil pencarian yang ditampilkan bersifat up to date.
Penggunaan white space

White space adalah bagian halaman web yang tidak memiliki teks atau ilustrasi apapun. White space sangat penting dalam perancangan halaman web karena memudahkan pengguna untuk memproses informasi dengan baik. Sebuah web yang memiliki sedikit white space akan menyulitkan pengguna untuk mengidentifikasi informasi yang penting. Sebaliknya, penggunaan white space yang terlalu banyak juga kurang bagus karena halaman web akan terkesan kosong. Pengembang web harus menyeimbangkan proporsi white space dengan konten yang ada, artinya white space jangan terlalu sedikit tetapi juga tidak terlalu banyak sehingga pengelompokan informasi dapat dilakukan dengan baik.
Pada website ini, pengembang terdapat banyak white space, karena pulldown menu dibuat tidak sepanjang konten yang ditampilkan sehingga terdapat banyak ruang kosong pada halaman website apabila konten yang ditampilkan cukup panjang dan menu pulldown disembunyikan. Hal ini menimbulkan kesan kosong. Space yang kosong ini sebaiknya digunakan pengembang web untuk menampilkan informasi lain.

Screen resolution

Salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh pengembang web adalah mengenai lebar (width) halaman web. Statistik menunjukkan bahwa kebanyakan komputer pengguna saat ini memiliki resolusi 800 x 600 atau 1024 x 768 piksel. Kecenderungan saat ini menunjukkan bahwa resolusi 1024 x 768 piksel akan menjadi resolusi yang paling kecil di masa mendatang. Jika lebar dari halaman web melebihi resolusi komputer pengguna, maka ketika pengguna mengakses halaman web, pengguna harus melakukan scrolling ke samping untuk melihat seluruh konten. Hal ini tentu saja kurang bagus karena pengguna membutuhkan usaha yang lebih untuk mendapatkan informasi dari web. Bisa-bisa, bukannya tetap mencoba scrolling ke samping, tetapi pengguna malah memilih untuk meninggalkan web. Kalau sudah begini, perusahaan juga yang menanggung kerugiannya.

Sebagian pengembang menyiasati masalah ini dengan membuat lebar halaman web sesuai dengan ukuran terkecil resolusi monitor saat ini yaitu 800 piksel atau lebih kecil dari itu. Harapannya adalah agar semua komputer pengguna dapat menampilkan halaman web tanpa harus scrolling ke samping. Akan tetapi, dengan lebar halaman yang hanya 800 piksel tentu tidak banyak informasi yang dapat disampaikan. Selain itu, akan mubazir jika komputer pengguna yang mengakses web memiliki resolusi tinggi (lebih besar dari 800 x 600 piksel) karena halaman web yang ditampilkan tetap dengan lebar 800 piksel. Cara lainnya yang digunakan pengembang adalah dengan menggunakan ukuran yang dinamis. Lebar halaman web didefenisikan dengan menggunakan ukuran persentase. Misalnya, jika lebar halaman didefenikan 90% maka ketika dibuka pada komputer dengan resolusi berapapun, maka lebar halamannya akan memenuhi 90% dari lebar layar. Cara ini tentu lebih baik karena tidak bergantung kepada resolusi komputer pengguna. Selain itu, penyampaian informasi pada halaman web juga menjadi lebih efektif karena jika resolusi komputer pengguna tinggi, maka informasi yang akan ditampilkan juga lebih banyak. Jika komputer pengguna memiliki resolusi rendah, maka informasi pada halaman web tetap tersaji dengan baik karena tidak ada scrolling ke samping.
Pengembangan web JD.ID Utama menggunakan cara yang pertama yaitu dengan menggunakan ukuran resolusi terkecil yakni 800 x 600 piksel.

Penempatan menu utama

Urutan fokus mata pengguna dalam mengamati sesuatu dimulai dari bagian atas, kiri, kanan, dan terakhir adalah bagian bawah. Merujuk pada fakta ini, maka penempatan informasi paling penting yaitu menu, sebaiknya diletakkan pada bagian atas karena menu merupakan ide pokok yang mengetengahkan informasi utama yang dimiliki oleh sebuah web. Peletakan menu utama pada web JD.ID dapat dikatakan cukup baik karena diletakkan pada bagian kiri. Dengan demikian, ketika pengguna menggunakan web maka pengguna bisa langsung mengetahui konten apa saja yang ditawarkan oleh web.

3 comments:

  1. Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*EW*A*P*K / pin bb D87604A1
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    ReplyDelete
  2. ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
    Promo Fans**poker saat ini :
    - Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
    - Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
    - Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
    Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

    ReplyDelete