Seiring perkembangan zaman, saat ini teknologi informasi
memasuki masa keemasan dikarenakan semakin pesatnya perkembangan dan
pemabaharuan dalam diri IT itu sendiri termasuk dalam teknologi jaringan
komputer.
Cloud Computing? Pasti banyak dari para
pembaca yang sudah sering dengar kata tersebut, atau jika belum pernah dengar,
mungkin pernah dengar istilah dalam bahasa Indonesia-nya, yaitu “Komputasi
Awan”. Ada banyak tulisan dan sudut pandang untuk menjelaskan apa itu Cloud
Computing, namun banyak dari penjelasan tersebut yang terlalu teknis,
sehingga bagi orang awam akan kesulitan untuk memahaminya. Tulisan ini sengaja
dibuat untuk mempermudah orang awam memahami Cloud Computing. Diharapkan
setelah membaca tulisan ini, para pembaca akan bisa memahami dasar pengetahuan
mengenai Cloud Computing dengan lebih mudah.
Pengertian Cloud
Computing
Cloud computing dapat
diartikan sebagai kumpulan dari beberapa resources yang terintegrasi menjadi
satu dan dapat digunakan atau diakses melalui web.
Sebenarnya, cloud
computing ini didasarkan pada teknologi grid computing yang membuat
skalabilitas suatu sistem komputasi menjadi sangat besar dengan cara
menggabungkan beberapa sumber daya komputer menjadi satu resource.
Sehingga tidak salah
jika ada orang yang mengatakan cloud computing adalah grid computing yang
digabungkan dengan virtualisasi.
Perkembangan Cloud
Computing
Cloud computing
telah berkembang sejak tahun enam puluhan berdampingan dengan perkembangan
internet dan web. Internet lebih cepat berkembang karena perkembangan bandwidth
yang semakin besar. Perkembangan internet inilah yang menjadi pendorong
berkembangnya teknologi cloud computing
Pada tahun di tahun
1999, Salesforce.com menjadi pencetus pertama aplikasi perusahaan yang
dijalankan melalui internet. Selanjutnya diikuti oleh Amazon Web Services di
tahun 2006 yang menggunakan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2). Teknologi
EC2 menyebabkan adanya situs layanan web yang dikomersialkan, sehingga
memungkinkan perusahaan kecil / individu untuk menyewa komputer atau server
agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka.
Di tahun 2009,
Google memulai menawarkan aplikasi berbasis browser melalui Google Appsnya,
yang salah satunya adalah Google Docs yang sering kita gunakan. Sampai
saat ini, cloud computing masih terus berkembang dengan pesat mengingat
manfaatnya yang begitu besar jika teknologi ini digunakan.
Menurut Jamie
Turner, perkembangan cloud computing ini dipengaruhi oleh matangnya teknologi
visual, perkembangan bandwidth berkecepatan tinggi, dan software yang bersifat
universal.
Menurut NIST (National
Institute of Standards and Technology), terdapat 5 karakteristik sehingga
sistem tersebut disebut Cloud Computing, yaitu:
1. Resource Pooling
Sumber daya komputasi (storage,
CPU, memory, network bandwidth, dsb.) yang dikumpulkan oleh penyedia
layanan (service provider) untuk memenuhi kebutuhan banyak pelanggan (service
consumers) dengan model multi-tenant. Sumber daya komputasi ini bisa
berupa sumber daya fisik ataupun virtual dan juga bisa dipakai secara dinamis
oleh para pelanggan untuk mencukupi kebutuhannya.
2. Broad Network Access
Kapabilitas layanan dari cloud
provider tersedia lewat jaringan dan bisa diakses oleh berbagai jenis
perangkat, seperti smartphone, tablet, laptop, workstation, dsb.
3. Measured Service
Tersedia
layanan untuk mengoptimasi dan memonitor layanan yang dipakai secara otomatis.
Dengan monitoring sistem ini, kita bisa melihat berapa resources komputasi
yang telah dipakai, seperti: bandwidth , storage, processing, jumlah
pengguna aktif, dsb. Layanan monitoring ini sebagai bentuk transparansi
antara cloud provider dan cloud consumer.
4. Rapid Elasticity
Kapabilitas dari layanan cloud
provider bisa dipakai oleh cloud consumer secara dinamis berdasarkan
kebutuhan. Cloud consumer bisa menaikkan atau menurunkan kapasitas
layanan. Kapasitas layanan yang disediakan ini biasanya tidak terbatas, dan service
consumer bisa dengan bebas dan mudah memilih kapasitas yang diinginkan
setiap saat.
5. Self Service
Cloud Consumer bisa mengkonfigurasikan secara mandiri layanan yang
ingin dipakai melalui sebuah sistem, tanpa perlu interaksi manusia dengan pihak
cloud provider. Konfigurasi layanan yang dipilih ini harus tersedia
segera dan saat itu juga secara otomatis.
Kelima
karakteristik Cloud Computing tersebut harus ada di service provider jika
ingin disebut sebagai penyedia layanan Cloud Computing. Salah satu saja
dari layanan tersebut tidak terpenuhi, maka penyedia layanan tersebut
belum/tidak pantas disebut sebagai cloud provider.
Layanan Komputasi Awan
1. Infrastructure as a Service (IaaS)
Infrastructure as a Service adalah layanan komputasi awan yang
menyediakan infrastruktur IT berupa CPU, RAM, storage, bandwith dan konfigurasi
lain. Komponen-komponen tersebut digunakan untuk membangun komputer virtual.
Komputer virtual dapat diinstal sistem operasi dan aplikasi sesuai kebutuhan.
Keuntungan layanan IaaS ini adalah tidak perlu membeli komputer fisik sehingga
lebih menghemat biaya. Konfigurasi komputer virtual juga bisa diubah sesuai
kebutuhan. Misalkan saat storage hampir penuh, storage bisa ditambah dengan
segera. Perusahaan yang menyediakan IaaS adalah Amazon EC2, TelkomCloud dan
BizNetCloud.
2. Platform as a Service (PaaS)
Platform as a Service adalah layanan yang menyediakan computing
platform. Biasanya sudah terdapat sistem operasi, database, web server dan
framework aplikasi agar dapat menjalankan aplikasi yang telah dibuat.
Perusahaan yang menyediakan layanan tersebutlah yang bertanggung jawab dalam
pemeliharaan computing platform ini. Keuntungan layanan PaaS ini bagi
pengembang adalah mereka bisa fokus pada aplikasi yang mereka buat tanpa
memikirkan tentang pemeliharaan dari computing platform. Contoh penyedia
layanan PaaS adalah Amazon Web Service dan Windows Azure.
3. Software as a Service (SaaS)
Software as a Service adalah layanan komputasi awan dimana kita bisa
langsung menggunakan aplikasi yang telah disediakan. Penyedia layanan mengelola
infrastruktur dan platform yang menjalankan aplikasi tersebut. Contoh layanan
aplikasi email yaitu gmail, yahoo dan outlook sedangkan contoh aplikasi media
sosial adalah twitter, facebook dan google+. Keuntungan dari layanan ini adalah
pengguna tidak perlu membeli lisensi untuk mengakses aplikasi tersebut.
Pengguna hanya membutuhkan perangkat klien komputasi awan yang terhubung ke
internet. Ada juga aplikasi yang mengharuskan pengguna untuk berlangganan agar
bisa mengakses aplikasi yaitu Office 365 dan Adobe Creative Cloud.
Metoda atau Cara Kerja Komputasi
Awan
Berikut merupakan cara kerja penyimpanan data dan replikasi data pada pemanfaatan teknologi cloud
computing. Dengan Cloud Computing komputer lokal tidak lagi harus menjalankan
pekerjaan komputasi berat untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan, tidak perlu menginstal
sebuah paket perangkat lunak untuk setiap komputer, kita hanya melakukan
installasi operating system pada satu aplikasi. Jaringan komputer yang membentuk awan (internet)
menangani mereka sebagai gantinya. Server ini yang akan menjalankan semuanya aplikasi
mulai dari e-mail, pengolah kata, sampai program analisis data yang kompleks.
Ketika pengguna mengakses awan (internet) untuk sebuah website populer, banyak
hal yang bisa terjadi. Pengguna Internet Protocol (IP) misalnya dapat digunakan untuk
menetapkan dimana pengguna berada (geolocation). Domain Name System (DNS) jasa kemudian dapat mengarahkan pengguna ke sebuah cluster server
yang dekat dengan pengguna sehingga situs bisa diakses dengan cepat dan dalam
bahasa lokal mereka. Pengguna tidak login ke server, tetapi mereka login ke
layanan mereka menggunakan id sesi atau cookie yang telah didapatkan yang disimpan dalam
browser mereka. Apa yang user lihat pada browser biasanya datang dari web server. Webservers menjalankan perangkat lunak dan
menyajikan pengguna dengan cara interface yang digunakan untuk mengumpulkan perintah atau instruksi dari pengguna
(klik, mengetik, upload dan lain-lain) Perintah-perintah ini kemudian
diinterpretasikan oleh webservers atau diproses oleh server aplikasi. Informasi
kemudian disimpan pada atau diambil dari database server atau file server dan
pengguna kemudian disajikan dengan halaman yang telah diperbarui. Data di
beberapa server disinkronisasikan di seluruh dunia untuk akses global cepat dan
juga untuk mencegah kehilangan data.
jadi dapat kita simpulkan bahwa cloud computing itu mengarah kepada penyimpanan suatu media di dalam sistem virtual di dunia maya dimana kita dapat mengakses data itu baik sekedar membaca ataupun mengunduh media tersebut.
Salah satu contoh dari penggunaan cloud computing adalah Google
Drive
Google Drive adalah
layanan penyimpanan online yang dimiliki Google. Google Drive
diluncurkan pada tanggal 24 April 2012. Sebenarnya Google Drive merupakan
pengembangan dari Google Docs.
Google Drive memberikan kapasitas penyimpanan sebesar 5GB kepada setiap
penggunanya. Kapasitas tersebut dapat ditambahkan dengan melakukan pembayaran
atau pembelian Storage. Penyimpanan file di Google Drive dapat memudahkan
pemilik file dapat mengakses file tersebut kapanpun dan dimanapun dengan
menggunakan komputer desktop,laptop, komputer tablet ataupun smatphone. File tersebut
juga dapat dengan mudah dibagikan dengan orang lain untuk berbagi pakai ataupun
melakukan kolaborasi dalam pengeditan.
referensi :
a. internet
http://alexbudiyanto.web.id/
b. buku
Purnomosidi, Bambang.Pengembangan Aplikasi Cloud Computing Menggunakan Node.js. Jakarta : Creative Common.2013.
ELCOM(2012). CLOUD
COMPUTING.Jakarta: ANDI PUBLISHER.
No comments:
Post a Comment